Keberadaan koperasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya, terutama bila dilihat dari perspektif filosofis dan operasionalnya.
Akademisi sekaligus Ketua Program Studi Ekonomi Universitas Bangka Belitung Muhammad Faisal Akbar menuturkan, filosofi koperasi yang mengutamakan kekompakan dan gotong royong anggota, serta memfasilitasi aksesibilitas dalam operasional yang terkait dengan misi ekonomi perusahaan dan negara, secara teoritis menempatkan koperasi sebagai alat yang efektif untuk mencapai kesejahteraan anggota.
Menurutnya, peran koperasi dalam perusahaan di Indonesia saat ini mencakup pada penguatan ekonomi anggota dan komunitas, dengan fokus yang lebih besar pada kesejahteraan daripada hanya mencari keuntungan.
Koperasi dalam perusahaan, seringkali beroperasi sebagai entitas yang independen namun terintegrasi, memberikan berbagai layanan dan produk yang mendukung kebutuhan anggota sekaligus meningkatkan ekonomi lokal.
“Kunci keberhasilan koperasi terletak pada penerapan prinsip-prinsip manajemen yang baik dan transparansi dalam pengelolaannya. Namun, dalam realitasnya, pengoperasian koperasi di Indonesia masih menghadapi tantangan. Integritas, sistem pengelolaan yang belum efektif, dan tumpang tindih antara pengurusan koperasi dengan tugas anggotanya sebagai pegawai di perusahaan menjadi beberapa hambatan utama,” jelas Faisal.
Di era maraknya pinjaman online dan entitas peminjam uang non-online dengan suku bunga tinggi kata Faisal, koperasi memegang peran krusial dalam menawarkan alternatif yang lebih adil dan berkelanjutan bagi anggotanya.
Untuk tetap bertahan dan relevan, koperasi harus mengadopsi strategi yang inovatif dan berorientasi pada anggota.
Adapun beberapa langkah yang dapat ditempuh para pelaku koperasi saat ini :
1. Digitalisasi dan Peningkatan Layanan
• Adopsi Teknologi
Mengintegrasikan teknologi dalam operasional koperasi untuk mempermudah akses anggota, termasuk pengembangan aplikasi mobile dan sistem online untuk transaksi keuangan.
• Inovasi Layanan: Mengembangkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota, seperti pinjaman dengan suku bunga rendah dan syarat fleksibel, yang menawarkan alternatif lebih baik dibanding lembaga non-online.
2. Edukasi dan Penyuluhan Keuangan
• Edukasi Finansial: Memberikan pendidikan keuangan kepada anggota, khususnya UMKM, tentang risiko pinjaman berbunga tinggi dan keuntungan menggunakan layanan koperasi.
• Kampanye Kesadaran: Menginformasikan anggota tentang praktik rentenir berkedok koperasi dan cara mengidentifikasinya, serta menekankan keuntungan menjadi anggota koperasi yang sah.
3. Fokus pada Kesejahteraan Anggota
• Memberdayakan UMKM: Mendukung UMKM melalui akses ke modal dengan kondisi yang lebih menguntungkan dan pembinaan bisnis, yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi mereka.
4. Transparansi dan Pengelolaan yang Efektif
• Pengelolaan Transparan: Menjalankan koperasi dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas untuk meningkatkan kepercayaan dan loyalitas anggota.
5. Kolaborasi dan Jaringan
• Kerjasama dengan Entitas Lain: Mencari peluang untuk berkolaborasi dengan lembaga lain, termasuk bank dan lembaga keuangan mikro, untuk memperluas jangkauan dan layanan.